
Pendampingan Program Strategis Kementan di Kabupaten Bolaang Mongondow
Bolmong, 6 Mei 2025
Dalam rangka percepatan realisasi Luas Tambah Tanam (LTT) Padi dan Jagung mendukung Swasembada Pangan Nasional Tahun 2025, Balai Penerapan Modernisasi Pertanian (BRMP) Sulawesi Utara melaksanakan Pendampingan Program Strategis Kementerian Pertanian pada tanggal 6 Mei 2025.
Kegiatan bertempat di Aula Dinas Pertanian Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), dan dihadiri oleh Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, Koordinator BPP 15 kecamatan dan petugas data LTT tingkat kabupaten.
Acara dibuka oleh Kepala Dinas (Kadis) Pertanian Bolmong Tonny S. Toligaga, S.Pt, MM. Kadis memberikan sambutan tentang kebijakan percepatan realisasi luas tambah tanam tanaman padi & jagung di Bolmong. Kebijakan tersebut antara lain : 1) Identifikasi, pemantauan dan mengoptimalkan fungsi kawasan sentra produksi tanaman pangan, khususnya padi dan jagung.
Kedua, Penyediaan sarana dan prasana pendukung; 3) Koordinasi intensif dengan menggalang dukungan semua stakeholder terkait komoditi padi dan jagung; dan 4) Mendorong dan menggerakkan penyuluh pertanian di 15 kecamatan.
Kadis menekankan kepada koordinator BPP-nya untuk lebih mengoptimalkan kinerjanya dalam melaksanakan pengawalan dan pendampingan secara intensif kepada petani, serta melaporkan capaian LTT setiap hari melalui aplikasi pelaporan LTT.
Kegiatan selanjutnya, penyampaian materi oleh Kepala BRMP Sulawesi Utara Dr. Ir. Agus Salim, MP terkait Pendampingan Program Strategis Kementerian Pertanian meliputi: 1) Pendayagunaan penyuluh pertanian dalam rangka percepatan swasembada pangan; 2) Target padi sawah dan ladang Sulut 2025; 3) Alur pelaporan data LTT; 4) Sinkronisasi data LTT; dan 5) Data SisCrop.
Dalam diskusi beberapa permasalahan disampaikan oleh Koordinator BBP antara lain: alih fungsi lahan, alih fungsi komoditas, dan harapan adanya stimulan pemerintah terhadap petani mendukung swasembada pangan dan data potensi lahan yang berbeda dengan keadaan riil di lapangan.
Akhir kegiatan diharapkan adanya kegiatan pendampingan setiap penyuluh pertanian dapat melaporkan luas tambah tanam setiap hari melalui e-pusluh, dimana data harus sinkron dengan yang dilaporkan kepada petugas data di tingkat kabupaten secara manual.